Tokoh UM: Prof. Drs. M. Soedomo, M.A.

Prof. Drs. Soedomo, M.A. atau lebih sering disapa sebagai Prof. Domo merupakan seorang tokoh Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dari Universitas Negeri Malang. Beliau lahir di Jember, 16 Agustus 1935. Prof. Domo menamatkan pendidikan dasar dan sekolah menengah di Bondowoso sebelum akhirnya menamatkan pendidikan SMA di SMA Katolik St. Albertus, Malang. Dirinya menamatkan pendidikan sarjana dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1960, lalu memperoleh pendidikan master dari Stanford University, Amerika Serikat pada tahun 1977. Dirinya dikenal sebagai pribadi yang serius, tepat waktu, namun fleksibel.

Kiprah kependidikan beliau dimulai saat dirinya mengabdi sebagai dosen di FKIP Universitas Airlangga, Malang (PTPG Malang). Beliau disebut-sebut dosen “angkatan ke-2” di tahun 1960-an, setelah Prof. Adam Bachtiar yang merupakan rektor pertama PTPG Malang. Beliau juga merupakan pendiri dari Departemen Pendidikan Sosial IKIP Malang pada tahun 1964 dan berkembang dengan membuka program magister di tahun 1984 yang saat ini diteruskan sebagai Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Malang.

Beliau merupakan guru besar IKIP Malang yang menduduki berbagai jabatan yang salah satu diantaranya adalah Ketua Jurusan Pendidikan Sosial yang pertama, Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) yang pertama, serta Pembantu Rektor III IKIP Malang. Tidak hanya berkiprah dalam internal kampus, beliau juga memiliki kiprah tinggi secara nasional dan internasional. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Serjana dan Pengembangan Sosial Indonesia (ISPPSI), Ketua Himpunan Pekerja Sosial Indonesia Jawa Timur, serta sebagai Asisten Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) bidang Kebudayaan, Pendidikan, dan Generasi Muda sejak tahun 1990. Kepiawaian beliau berbuah atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya sebagai Ketua Komite Warisan Dunia Internasional Indonesia (Chair of the Indonesian World Heritage Committee) UNESCO.

Prof. Drs. Soedomo turut menjadi partisipan SEAMEO Innotech Center sejak tahun 1973 membawahi salah satu proyek SEAMEO sebagai konsultan Proyek Pendidikan Kedesaan Miskin (1980-1982). Selain itu, beliau juga memiliki perhatian pada pengkajian dan pengembangan pendidikan Pancasila, pembangunan nasional serta kajian strategik pembangunan nasional jangka panjang. Sumbangsih beliau diwujudkan dalam karya buku dengan beberapa judul, sebagian diantaranya adalah “Pengembangan Sistem Belajar Masyarakat”, “Landasan Pendidikan dan PLS”, dan “Perubahan Pengembangan Masyarakat” yang hingga saat ini banyak digunakan sebagai rujukan dan pedoman akademis.

Salah satu unjuk kerja beliau adalah sebagai Ketua Komite Warisan Dunia Internasional Indonesia UNESCO. Kegiatan beliau sebagai ketua komite banyak dilakukan di lapangan, yang salah satunya adalah upaya agar Taman Nasional Komodo tidak dihapus dalam daftar warisan dunia UNESCO pada masa itu. Tugas negara yang diemban beliau mewajibkan dirinya untuk meninjau langsung keberadaan Pulau Komodo sebagai laporan kepada pihak UNESCO. Cuaca dan iklim yang buruk pada saat itu berakibat pada speedboat yang dikendarainya mengalami kecelakaan laut. Prof. Drs. Soedomo, M.A. wafat pada saat itu juga dengan jasad yang belum dapat ditemukan. Beliau wafat saat menjalankan tugas bangsa pada Kamis, 27 Juli 1995 di Loh Liang, Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur. Kerja keras beliau dalam memajukan bangsa masih dapat dirasakan hingga saat ini.

Penulis: Yonita Shelly Anggraeni & Refaldi Andika Pratama